Gorontalo – INFO_PAS – Semangat belajar para warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo tidak surut meski pada hari libur nasional, Kamis (1/5) kemarin. Walaupun pada hari itu tidak ada jadwal pengajaran rutin dari penyuluh Kementerian Agama, para warga binaan tetap melanjutkan kegiatan belajar mandiri serta menjalankan aktivitas keagamaan seperti biasa, termasuk riyadhah.
Riyadhah, yang merupakan latihan spiritual dan ibadah secara intensif, tetap dilaksanakan di masjid At Taubah Lapas Gorontalo. Kegiatan ini telah menjadi program pembinaan utama yang tidak hanya menguatkan sisi keagamaan mereka, tetapi juga menumbuhkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab dalam menjalani masa pidana.
Salah satu warga binaan menyampaikan bahwa meskipun tidak ada pembinaan dari penyuluh agama di hari libur, mereka tetap merasa terdorong untuk melanjutkan proses belajar Al-Qur’an secara mandiri. “Kami sudah terbiasa belajar bersama. Walau Kamis kemarin tidak ada guru dari Kemenag, kami tetap membuka mushaf, mengulang pelajaran, dan saling membantu,” ujarnya.
Pihak Lapas Gorontalo pun mengapresiasi inisiatif dan semangat tinggi para warga binaan. Menurut Kasi Binadik, keberlangsungan aktivitas belajar di luar jam pengajaran formal merupakan indikator keberhasilan program pembinaan. “Ini menunjukkan bahwa warga binaan sudah mulai memiliki kesadaran belajar dan beribadah tanpa harus selalu diarahkan,” ungkapnya.
Kalapas Gorontalo, Sulistyo Wibowo, menambahkan bahwa semangat seperti ini adalah bekal penting bagi proses reintegrasi sosial. “Kami terus berkomitmen menyediakan ruang dan suasana yang kondusif bagi pembinaan, baik saat hari kerja maupun hari libur. Yang paling penting adalah menumbuhkan kesadaran dari dalam diri mereka sendiri,” tutupnya.
Dengan semangat belajar yang tidak mengenal hari libur, Lapas Gorontalo terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang produktif dan bernilai spiritual tinggi.
#Kemenimipas
#Ditjenpas
#LapasGorontaloIKHLAS
