Gorontalo – INFO_PAS – Semangat perubahan terus mengalir di balik jeruji Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo melalui program unggulan Kementerian Agama Kota Gorontalo, yakni POSABARI (Program Sadar Belajar Agama dengan Sabar dan Ikhlas). Salah satu sosok yang konsisten menghidupkan program ini adalah Yance Said, penyuluh agama yang akrab disapa Umi.
Dengan pendekatan kesabaran yang luar biasa, Umi hadir setiap pekan di Masjid At-Taubah. Ia bukan hanya mengajarkan bacaan Al-Qur’an dan pemahaman dasar agama Islam, tapi juga menanamkan semangat keikhlasan dalam menjalani proses pembinaan spiritual.
“Kami tidak datang hanya untuk mengajar huruf demi huruf, tapi untuk menyentuh hati mereka. Kami ingin mereka merasa dicintai dan diperhatikan, karena perubahan sejati berawal dari hati yang tenang,” ujar Umi dengan senyum tulus.
Program POSABARI yang rutin dilaksanakan setiap Senin hingga Kamis ini semakin diminati warga binaan. Hal ini diakui oleh Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik, Kasdin Lato, yang mengapresiasi dedikasi para penyuluh, khususnya sosok Umi yang telah menjadi teladan bagi para pembina keagamaan.
“Umi adalah teladan bagi kami semua. Pendekatan beliau yang lembut dan konsisten membuat warga binaan nyaman belajar. Program POSABARI menjadi titik balik bagi banyak dari mereka,” ungkap Kasdin.
Senada dengan itu, Kalapas Gorontalo, Sulistyo Wibowo, juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh penyuluh Kemenag Kota Gorontalo, khususnya kepada Umi yang telah menjadi bagian penting dari proses pembinaan keagamaan di Lapas Gorontalo.
“Kami sangat menghargai komitmen para penyuluh. Kehadiran Umi dan rekan-rekan Kemenag telah membuka jalan bagi para warga binaan untuk kembali mengenal Tuhan dan memperbaiki diri,” ujar Kalapas.
Melalui sentuhan tulus Umi dan kekuatan sinergi antar lembaga, program POSABARI terus menjadi bukti bahwa di balik tembok tinggi lapas, masih tumbuh harapan, iman, dan semangat untuk berubah.
#KemenagGorontalo
#POSABARI
#LapasGorontaloIKHLAS
#DitjenPAS
