Wonreli, Info_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wonreli terus berupaya meningkatkan kualitas pembinaan warga binaan melalui program yang kreatif dan berdampak positif. Kali ini, Lapas Wonreli sukses mengembangkan produk UMKM unik dan bernilai jual tinggi dengan memanfaatkan limbah kayu arang dan tanduk kerbau, menunjukkan komitmen dalam pemberdayaan ekonomi warga binaan. Rabu (6/8)
Ikat pinggang yang stylish dan ramah lingkungan menjadi salah satu produk unggulan yang dihasilkan dari limbah kayu arang. Warga binaan dengan tekun mengolah kayu arang melalui serangkaian proses, mulai dari pemotongan, penghalusan, hingga finishing yang cermat, menghasilkan ikat pinggang berkualitas tinggi dengan tekstur unik yang menarik minat pasar.
Tak hanya kayu arang, tanduk kerbau yang seringkali dianggap sebagai limbah, disulap menjadi berbagai produk bernilai seni tinggi. Kreativitas warga binaan berhasil menciptakan perhiasan etnik berupa cincin dan gelang yang elegan. Bahkan, tanduk kerbau juga diolah menjadi bahan untuk ikat pinggang yang unik dan memiliki daya tarik tersendiri. Keahlian mengolah limbah menjadi produk berkualitas ini patut diacungi jempol.
Program pembinaan yang inovatif ini tak hanya mengasah keterampilan bagi warga binaan, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dengan sentuhan kreativitas dan dukungan yang tepat, warga binaan mampu menghasilkan produk yang unik, berkualitas, dan bernilai ekonomi tinggi. “Inisiatif ini menunjukkan potensi luar biasa yang terpendam dalam diri warga binaan. Dengan terus mengembangkan kreativitas dan keterampilan mereka, kita dapat bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik, memberdayakan individu, dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat.”
Kontributor: Humas Lapas Wonreli






