Makassar – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Selayar, Kanwil Ditjenpas bersama Rutan Kelas IIB Sinjai melaksanakan kegiatan studi tiru di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar, Sabtu (20/09). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat budaya kerja serta meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya dalam rangka mewujudkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Kunjungan studi tiru ini disambut langsung oleh Kepala Lapas Makassar, Sutarno dan jajaran yang dikenal sebagai salah satu satuan kerja berprestasi dalam penerapan budaya kerja, pelayanan publik, serta tata kelola pemasyarakatan. Dalam kesempatan tersebut, peserta studi tiru mendapatkan paparan sekaligus melihat langsung implementasi program-program unggulan yang telah dijalankan di Lapas Kelas I Makassar.
Kepala Rutan Selayar, Basuki Raharjo, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting bagi pihaknya untuk belajar dan mengadopsi hal-hal positif dari Lapas Kelas I Makassar.
“Kami berharap Rutan Selayar dapat mengambil contoh dari budaya kerja yang selama ini diterapkan di Lapas Kelas I Makassar. Hal ini penting agar kami dapat terus berbenah dan memberikan pelayanan terbaik, sekaligus mempersiapkan diri untuk meraih predikat WBK di tahun mendatang,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat sinergi antar-satuan kerja pemasyarakatan di Sulawesi Selatan, khususnya antara Rutan Selayar dan Rutan Sinjai. Dengan adanya studi tiru bersama ini, diharapkan setiap satuan kerja mampu saling menginspirasi dalam mewujudkan tata kelola pemasyarakatan yang PRIMA (Profesional, Responsif, Inovatif, Modern, dan Akuntabel).
Melalui kegiatan studi tiru ini, Rutan Selayar terus melakukan inovasi, peningkatan layanan, serta pembinaan yang lebih berkualitas bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Langkah ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi yang tengah didorong oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
