Gorontalo – INFO_PAS : Sebanyak tujuh orang Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo mengikuti proses pemenuhan syarat administratif dalam rangka usulan hak integrasi, pada Kamis (12/06). Mereka menjalani proses penggalian data untuk penyusunan laporan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) yang merupakan salah satu syarat dalam proses usulan hak Pembebasan Bersyarat.
Proses asesmen dan penggalian data ini dilaksanakan oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) pada Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Gorontalo, Munawir Bobihu. Dalam pelaksanaannya, PK Bapas bersinergi dengan Petugas Lapas Gorontalo yang ditunjuk sebagai Pembantu Pembimbing Kemasyarakatan (PPK) serta para asesor yang telah terlatih untuk mengevaluasi kelayakan dan risiko setiap warga binaan.
Dalam penggalian data tersebut, banyak hal dasar yang tertuang dalam instrumen Sistim Penilaian Pembinaan Narapidana dijadikan sebagai parameter pertimbangan objektif dalam menilai perubahan perilaku, kesiapan, serta kelayakan seorang warga binaan untuk kembali ke tengah masyarakat, tahap demi tahap terus dilakukan oleh petugas pemasyarakatan dalam menilai perubahan sikap dan perilaku seorang warga binaan sebelum membuat usulan hak integrasi.
Kepala Lapas Gorontalo, Sulistyo Wibowo, menegaskan komitmen pihaknya dalam memenuhi hak setiap warga binaan sesuai ketentuan yang berlaku. “Proses Litmas dan asesmen ini adalah wujud komitmen kami dalam memenuhi hak-hak warga binaan secara objektif dan terukur. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk melakukan perubahan sikap dan prilaku secara positif selama menjalani pembinaan di Lapas,” ujar Sulistyo.
Kalapas juga menambahkan bahwa sinergitas dengan Petugas PK Bapas sangat dibutuhkan untuk memastikan setiap rekomendasi yang diberikan benar-benar akurat, sehingga membuahkan hasil keputusan yang tepat, profesional dan akuntabel,” tutupnya.
#kemenimipas
#ditjenpas
#kanwilditjenpasgorontalo
#lapasgorontalo
