Kasrem 181/PVT Tekankan Pentingnya Kekompakan Keluarga Besar TNI Dalam Menjaga Keutuhan NKRI

Sorong – Papua Barat Daya,
Kasrem 181/PVT Kolonel Inf Dr. Raden Dwi Tjahjo Harsono S.Sos., M.Si., memimpin kegiatan Komunikasi Sosial bersama Keluarga Besar TNI di wilayah Korem 181/PVT. Dalam kesempatan tersebut, Kasrem membacakan sambutan tertulis Danrem 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono, S.Sos., M.M., yang menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan kekeluargaan dalam meningkatkan pengabdian kepada bangsa dan negara, Kamis (19/6/2025).

Danrem menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh undangan serta Keluarga Besar TNI yang telah hadir dan berperan aktif dalam menjaga kondusifitas wilayah. Ditegaskan bahwa kegiatan ini mengusung tema “Peran Keluarga Besar TNI Dalam Mencegah Timbulnya Disintegrasi Bangsa Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Dalam Rangka Menjaga Keutuhan dan Kedaulatan NKRI.”

> “Kondisi sosial, ekonomi, dan politik di wilayah Korem 181/PVT relatif stabil dan dinamis. Ini adalah hasil kerja keras seluruh pihak, termasuk kontribusi besar dari Keluarga Besar TNI di wilayah ini,” ujar Danrem dalam sambutan tertulisnya.

 

Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antara Keluarga Besar TNI dan aparat kewilayahan dalam membangun NKRI yang bermartabat, berdaulat, dan adil. Keluarga Besar TNI diharapkan menjadi perpanjangan tangan TNI di tengah masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya persatuan dalam keberagaman.

Kasrem juga menekankan bahwa era digital membawa dampak besar dalam kehidupan masyarakat. Media sosial bisa menjadi alat yang bermanfaat, namun juga dapat merusak jika tidak disikapi dengan bijak. Oleh karena itu, beliau mengimbau agar Keluarga Besar TNI menjadi teladan dalam menggunakan media sosial secara positif dan bertanggung jawab.

Selain itu, disampaikan pula beberapa isu global dan nasional yang menjadi perhatian bersama, antara lain:

Ketegangan geopolitik global, seperti konflik antara Israel-Iran dan ketegangan AS, Rusia, serta China, yang menuntut kesiapsiagaan pertahanan negara.

Perkembangan teknologi yang cepat telah mempengaruhi pola pikir generasi muda dan menggeser nilai-nilai budaya lokal.

Transisi energi menuju energi terbarukan sebagai upaya menghadapi keterbatasan energi fosil nasional.

Ancaman narkotika lintas negara yang menyasar generasi muda dan berpotensi merusak masa depan bangsa.

Persaingan global dan ekonomi, termasuk dampak perang dagang yang menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok dan PHK massal.

Bonus demografi, dengan 54% penduduk Indonesia berada di usia produktif, menjadi kekuatan potensial yang harus diarahkan secara positif.

Strategi pertahanan nasional, dengan rencana pembangunan 500 batalyon di seluruh kabupaten sebagai bentuk ketahanan wilayah menghadapi ancaman eksternal.

Mengakhiri sambutannya, Kasrem menekankan pentingnya Komunikasi Sosial sebagai media menjalin sinergitas antara TNI aktif, purnawirawan, dan masyarakat. Hal ini merupakan kunci dalam menjaga keutuhan, persatuan, serta memperkuat pertahanan bangsa di tengah dinamika global yang semakin kompleks.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *