Palu, 11 April 2025 – Griya Abhipraya “Kabelota” Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Palu kembali menunjukkan komitmennya dalam membina kemandirian Klien Pemasyarakatan. Pada Jumat, 11 April 2025, dilaksanakan program pembimbingan kemandirian dengan fokus pada ketahanan pangan di Kebun Kelompok Masyarakat (Pokmas) Bapas Palu.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kepala Subseksi Bimbingan Kerja Klien Dewasa Bapas Kelas I Palu, Slamet Aryadi, ini menyasar pada praktik pemeliharaan tanaman pangan yang sebelumnya telah ditanam di lahan Pokmas. Kali ini, fokus utama kegiatan adalah pemupukan tanaman jagung dan rica (cabe) yang telah tumbuh.
Sejumlah Klien Pemasyarakatan dengan antusias terlibat langsung dalam proses pemupukan tanaman. Mereka diajarkan teknik pemupukan yang benar agar nutrisi dapat terserap maksimal oleh tanaman. Setelah proses pemupukan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pembersihan area di sekitar tanaman jagung dari gulma yang tumbuh di bawahnya serta membersihkan lingkungan sekitar tanaman cabe.
Kepala Bapas Kelas I Palu, Hasrudin, S.H., M.H., menyampaikan bahwa program penanaman tanaman pangan di kebun Pokmas ini memiliki dua tujuan utama. “Selain untuk mendukung program pembinaan kemandirian bagi Klien Pemasyarakatan agar mereka memiliki bekal keterampilan setelah menjalani masa bimbingan, kegiatan ini juga merupakan wujud dukungan Bapas Palu terhadap program ketahanan pangan nasional yang merupakan bagian dari Asta Cita Kementerian Hukum dan HAM,” jelas Hasrudin.
Lebih lanjut, Hasrudin menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan serta perintah langsung dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah. “Kami berharap melalui kegiatan seperti ini, Klien Pemasyarakatan dapat memiliki keterampilan yang bermanfaat dan berkontribusi positif bagi masyarakat setelah reintegrasi nanti,” pungkasnya.
Kegiatan pembimbingan kemandirian ketahanan pangan ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan praktis bagi Klien Pemasyarakatan dalam bercocok tanam. Dengan demikian, mereka memiliki alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan dan mampu berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di lingkungan sekitarnya.
