Dari Balik Lapas Menuju Mimbar Dakwah : HP Alias Hamid Menjemput Harapan Menjadi Pendakwah

Gorontalo – INFO_PAS_Rabu (07/05), Di balik sunyinya tembok-tembok tinggi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo, seorang pria bernama HP Alias Hamid sedang menata kembali hidupnya, bukan hanya untuk bebas, tetapi untuk berguna. Setiap hari, langkahnya menuju masjid lapas bukan sekadar rutinitas, melainkan jalan menuju cita-cita: menjadi seorang pendakwah.

Hamid bukan siapa-siapa dulu. Ia masuk lapas karena melakukan Perbuatan melawan Hukum, dan di Putus oleh Pengadilan atas perbuatannya tersebut selama 10 Tahun Penjara. Namun, di dalam tempat yang dianggap tertutup bagi sebagian orang, justru Hamid menemukan awal nuansa spiritual yang baru buat dia. Di sinilah ia mulai belajar membaca Al-Qur’an, memahami makna-maknanya, dan perlahan belajar menyampaikan pesan-pesan kebaikan di hadapan teman-teman sesama warga binaan.

Dengan suara yang awalnya gemetar, kini Hamid mulai berani berbicara di depan jamaah. Ia tidak hanya membaca, tapi mengajak, menyentuh, dan menghidupkan semangat di antara mereka yang merasa telah kehilangan arah. Ia belajar berceramah, menyusun materi, dan membawakan ceramah-ceramah pendek setelah salat berjamaah, dibimbing langsung oleh penyuluh agama dari Kementerian Agama.

“Dulu saya malu bicara di depan orang. Tapi sekarang, saya ingin hidup saya punya makna. Kalau Allah beri saya kesempatan keluar nanti, saya ingin berdiri di atas mimbar, mengajak orang menjauhi kesalahan yang pernah saya lakukan,” ujar Hamid dengan mata yang basah namun penuh cahaya harapan.

Kepala Lapas Gorontalo, Sulistyo Wibowo, menyebutkan bahwa kisah Hamid adalah contoh keberhasilan pembinaan. “Ini bukti bahwa pembinaan rohani mampu membangkitkan semangat hidup yang baru. Kami sangat mendukung warga binaan yang ingin bangkit dan berkontribusi positif setelah keluar nanti,” ujar Kalapas.

Kini, Hamid terus melatih dirinya. Di sela waktu yang terbatas, ia menuliskan potongan-potongan ceramah dalam buku kecilnya. Ia belajar menyampaikan dengan tenang, belajar mendengar dengan sabar. Di benaknya, satu mimpi besar tumbuh: menjadi pendakwah yang tidak hanya berkata, tapi memberi teladan dari masa lalu yang kelam menuju masa depan yang gemilang.

Di Lapas, Hamid bukan hanya narapidana. Ia adalah penyemai harapan, bahwa dari reruntuhan kesalahan, masih bisa tumbuh pohon kehidupan baru yang rimbunnya kelak menaungi banyak orang dengan ilmu dan hikmah.

#kemenimipas
#ditjenpas
#kanwilditjenpasgorontalo
#lapasgorontaloIKHLAS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *