Gorontalo – INFO_PAS – Suasana khidmat terasa di Masjid At-Taubah, Lapas Kelas IIA Gorontalo saat ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) mengikuti ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz Yasin Ibrahim, seorang dai yang aktif berdakwah di berbagai lembaga pembinaan spiritual di Gorontalo.
Dengan tema “Makna Hidup dalam Pandangan Allah”, Ustadz Yasin membawakan tausiyah yang merujuk pada Surah Ar-Rum ayat 40, sebuah ayat yang mengajak manusia untuk merenungi perjalanan hidup: dari penciptaan, pemberian rezeki, kematian, hingga kebangkitan kembali.
“Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara sekutu-sekutumu yang berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. Ar-Rum: 40)
Dalam penyampaiannya, Ustadz Yasin menegaskan bahwa hidup manusia bukan sekadar peristiwa acak, tetapi rangkaian takdir yang penuh makna. “Ketika kita menyadari bahwa semua proses hidup berada dalam kuasa Allah, maka kita akan lebih mudah menerima, bersyukur, dan memperbaiki diri,” ungkap beliau.
Kepala Lapas Kelas IIA Gorontalo, Sulistyo Wibowo, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas keagamaan, melainkan momentum penting bagi WBP untuk menemukan kembali arah hidup yang benar. “Kami sangat mendukung kegiatan keagamaan seperti ini karena menjadi media efektif dalam membangun kesadaran spiritual, memperkuat akhlak, dan membentuk karakter yang lebih baik,” tuturnya.
Dengan komitmen pembinaan yang kuat, Lapas Gorontalo terus membuka ruang bagi setiap warga binaan untuk bertumbuh dalam nilai-nilai keimanan dan keinsafan, menuju kehidupan yang lebih baik selepas masa pidana.
#kemenimipas
#ditjenpas
#kanwilditjenpasgorontalo
#lapasgorontaloIKHLAS
