Gorontalo – INFO _ PAS – Libur panjang bukan berarti waktu terbuang sia-sia. Di Lapas Kelas IIA Gorontalo, suasana libur justru memberi ruang bagi warga binaan untuk mendekat pada hal-hal yang menenangkan jiwa. Salah satunya: perpustakaan lapas, Sabtu (31/05).
Meski tak seramai hari-hari biasa, perpustakaan tetap hidup dengan suasana yang damai dan bermakna. Setiap pagi hingga siang, beberapa warga binaan datang bergantian. Ada yang serius membaca buku keagamaan, ada yang mencari bacaan motivasi, dan tak sedikit pula yang sekadar menikmati keheningan sambil merenung.
“Saat libur panjang begini, suasana perpustakaan jadi lebih nyaman. Tenang, tapi penuh semangat. Saya bisa fokus membaca buku yang saya suka,” ungkap R, warga binaan yang tengah mendalami tafsir Al-Qur’an.
Petugas perpustakaan menyampaikan bahwa jumlah pengunjung memang sedikit berkurang saat libur, namun kualitas kunjungan justru meningkat. Para pembaca datang bukan sekadar mengisi waktu, tapi karena benar-benar ingin mencari ilmu dan ketenangan.
Selain buku agama, kategori bacaan seperti pengembangan diri, kisah tokoh inspiratif, hingga buku keterampilan praktis masih menjadi pilihan favorit. Bahkan beberapa warga binaan saling merekomendasikan buku yang mereka anggap mengubah cara pandang mereka terhadap hidup.
“Saya sedang baca buku tentang Narapidana Mencari Tuhan. Buku ini tebalnya sekitar 700 halaman, isinya sepert panduan hidup di lapas, tentang bagaimana mengenal Islam dan mengenal diri sendiri sekaligus.,” tutur S, warga binaan yang aktif dalam kegiatan keagamaan.
Perpustakaan lapas tak hanya menjadi tempat membaca. Ia menjadi ruang aman untuk berpikir, merenung, dan merancang masa depan. Di tengah dinding-dinding pembatas, lembaran buku justru menjadi jendela harapan. Libur panjang pun bukan waktu untuk berhenti—tapi kesempatan untuk mengisi diri.
#kemenimipas
#ditjenpas
#kanwilditjenpasgorontalo
#lapasgorontaloIKHLAS






