Bapas Kelas I Palu Lanjutkan Lokakarya Pembimbingan Kemasyarakatan bagi Klien Kasus Terorisme di Hari Kedua

Palu, 22 Mei 2025 – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Palu, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, hari ini melanjutkan Lokakarya Pembimbingan Kemasyarakatan bagi Klien Pemasyarakatan Kasus Terorisme di Aula Bapas Kelas I Palu. Kegiatan yang merupakan hari kedua dari rangkaian acara ini, berlangsung dari pukul 09.00 hingga 16.00 WITA, hasil kolaborasi strategis dengan Yayasan Penerimaan Internasional dan Accept International.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh MC yang memandu jalannya acara, menyapa para peserta dan tamu undangan yang hadir. Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas I Palu, Hasrudin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas keberlanjutan lokakarya ini. “Kegiatan ini sangat penting dalam mendukung pemulihan sosial warga binaan, khususnya eks narapidana terorisme,” ujar Hasrudin, seraya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan fokus demi dampak positif dalam program rehabilitasi dan reintegrasi sosial mereka.

Sambutan kemudian dilanjutkan oleh perwakilan dari Yayasan Penerimaan Internasional. Mereka memaparkan visi dan misi yayasan dalam membantu individu yang terdampak konflik kekerasan, serta berbagi pengalaman dalam membina klien kasus terorisme atau eks-narapidana terorisme (eks napiter). Penekanan diberikan pada pentingnya pemahaman budaya lokal dan kolaborasi institusional dalam upaya ini.

Selanjutnya, Dr. Sigit Budiyanto, Kasubdit Pendampingan Klien dan Upaya Keadilan Restoratif Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, turut menyampaikan sambutannya. Bapak Sigit menekankan pentingnya menyimak materi dan berdiskusi dengan seksama. “Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman semua pihak terhadap strategi pemulihan sosial berbasis keadilan restoratif dan reintegrasi yang berkelanjutan,” tegasnya.

Sesi inti lokakarya dipimpin oleh Narasumber dari Accept International, Ashikin. Tujuan utama sesi ini adalah mengidentifikasi tantangan dan memberdayakan potensi mitra Bapas Palu untuk mendukung keberhasilan program reintegrasi sosial dan juga dalam memutus mata rantai radikalisme. Pendekatan yang diusung tidak hanya bersifat represif, melainkan juga transformatif melalui program deradikalisasi yang berkelanjutan. Ini mencakup pembinaan keagamaan yang moderat, penguatan wawasan kebangsaan, konseling psikososial, serta pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi klien.

Kegiatan hari ini menjadi langkah awal dari serangkaian program pendampingan rehabilitatif bagi klien Pemasyarakatan Bapas Palu, khususnya kasus terorisme atau eks-napiter. Diharapkan lokakarya ini akan membuahkan model sinergi yang efektif antara aparat pemasyarakatan, lembaga masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mencegah radikalisasi lanjutan dan memulihkan hubungan sosial warga binaan kasus terorisme.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *