Ustadzah Rahma Soleman : Inspirator Aksi Pembuka Akses Belajar Baca Al- Qur’an di Lapas Gorontalo, Pasca Covid-19

Gorontalo – INFO_PAS – Tak semua pahlawan memakai jubah, dan tak semua dakwah dilakukan di mimbar megah. Ustadzah Rahma Soleman, seorang penyuluh agama dari Kementerian Agama Kota Gorontalo, membuktikan bahwa ketulusan, kesabaran, dan semangat berbagi ilmu mampu menembus sekat dan prasangka. Di balik pagar tinggi Lapas Kelas IIA Gorontalo, ia hadir sebagai inspirator yang membuka asa para warga binaan dalam pembelajaran Iqro dan Al-Qur’an.

Sejak pertama kali menapakkan kaki di lapas, Ustadzah Rahma telah menunjukkan komitmen yang luar biasa. Ia memilih untuk mendampingi mereka yang selama ini kerap dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Dengan suara lembut dan metode yang penuh kesabaran, ia perlahan membimbing warga binaan yang belum mengenal huruf hijaiyah hingga akhirnya bisa membaca Iqro dengan percaya diri.

“Bagi saya, setiap warga binaan punya hak untuk belajar dan memperbaiki diri. Saya datang bukan untuk menghakimi, tapi untuk menemani perjalanan hijrah mereka,” ungkap Ustadzah Rahma dengan mata yang berbinar.

Pembelajaran yang ia berikan tidak hanya menyentuh aspek teknis membaca Al-Qur’an, tetapi juga membuka pintu hati para warga binaan untuk kembali kepada jalan kebaikan. Tak jarang, warga binaan menangis haru di akhir pembelajaran, tersentuh oleh ketulusan sang ustadzah dan mulai menemukan kembali makna hidup.

sementara itu Kasibinadik, Kasdin Lato saat ditemui menuturkan bahwa Ustadzah Rahma Soleman dan beberapa rekannya sesama Penyuluh Agama Islam yang membuka akses pembelajaran Iqro setelah pasca Pandemi Covid-19, saya ingat Waktu itu sekitar bulan September 2021, mereka (Penyuluh Agama Islam) datang dan membahas untuk mengaktifkan Kembali Pendidikan Al-Qur’an di Lapas setelah beberapa tahun tidak berjalan akibat larangan berkumpul semasa Covid-19, dan setelah itu kegiatan pembelajaran berjalan normal ” tutur Kasdin”.

Kepala Lapas Kelas IIA Gorontalo, Sulistyo Wibowo, menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas dedikasi Ustadzah Rahma. “Beliau bukan hanya guru, tapi pelita yang menerangi ruang hati warga binaan kami. Semangat dan kelembutannya sangat berarti dalam proses pembinaan kami,” ujarnya.

Berkat sentuhan tangan dan ketulusan hatinya, pembelajaran Iqro di Lapas Gorontalo bukan sekadar rutinitas. Ia menjadi jembatan harapan, tempat para warga binaan menata ulang langkah mereka menuju kehidupan yang lebih bermakna.

#kemenimipas
#ditjenpas
#kanwilditjenpasgorontalo
#lapasgorontaloIKHLAS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *