Kelola 263.363 M2 Lahan Pangan, Kanwil Ditjenpas Sulteng Toreh Capaian Gemilang 2025

Palu – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah (Kanwil Ditjenpas
Sulteng) mencatat capaian signifikan sepanjang periode Januari hingga September 2025 melalui
program ketahanan pangan yang dikelola secara produktif di seluruh Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
Pemasyarakatan se-Sulawesi Tengah.
Sebanyak 224 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terlibat aktif dalam pengelolaan lahan seluas
263.363 meter persegi, yang difokuskan pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Program
ini menjadi bagian dari pembinaan kemandirian sekaligus dukungan nyata terhadap ketahanan
pangan nasional.
Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan
implementasi nyata dari Asta Cita Presiden dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan
Pemasyarakatan, yang menitikberatkan pada penguatan ekonomi produktif bagi warga binaan.
“Program ini bukan hanya soal mengelola lahan, tetapi bagaimana pemasyarakatan berkontribusi
langsung bagi ketahanan pangan daerah dan nasional. Ini bentuk pembinaan yang berdampak dan
berkelanjutan,” ujar Bagus, Rabu (29/10/2025).
Hingga kini, tercatat 27 kluster ketahanan pangan terbentuk di seluruh UPT Pemasyarakatan se
Sulawesi Tengah. Dari kluster tersebut, hasil panen mencapai 17.748 kilogram sayuran dan 1.025
kilogram komoditas pertanian seperti jagung dan kacang hijau. Selain itu, terdapat 5.000 bibit pohon
kelapa yang telah ditanam di berbagai UPT pemasyarakatan.
Sektor peternakan pun menunjukkan perkembangan dengan total 162 ekor ternak yang terdiri atas
ayam, bebek, kambing, dan sapi. Sementara di bidang perikanan, 1.100 ekor ikan nila dan lele
dibudidayakan di Lapas Parigi dan Rutan Poso.
Dari kegiatan tersebut, total upah sebesar Rp 68.196.547 telah diberikan kepada para WBP sebagai
bentuk penghargaan atas kontribusi dan kinerja mereka. Sebagian hasil panen bahkan dijual kepada
pegawai, pengunjung, dan masyarakat sekitar, memperkuat peran pemasyarakatan dalam
mendukung ekonomi lokal.
“Capaian ini bukan sekadar angka, tetapi bukti nyata bahwa pembinaan berbasis produktivitas dapat
mengubah cara pandang terhadap warga binaan. Mereka belajar, bekerja, dan berkontribusi. Ketika
nanti bebas, mereka siap menjadi bagian dari masyarakat yang mandiri,” jelas Bagus.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan
aktif mendukung keberhasilan program ini.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Balai Penerapan Modernisasi
Pertanian, serta para pelaku usaha di Sulawesi Tengah yang terus bersinergi dengan
pemasyarakatan. Dukungan lintas sektor inilah yang membuat program ini berhasil,” katanya.
Dengan hasil yang dicapai sepanjang 2025 ini, Kanwil Ditjenpas Sulteng menegaskan komitmennya
untuk terus mengembangkan program pembinaan produktif yang tidak hanya berorientasi pada
pemulihan moral, tetapi juga pemberdayaan ekonomi dan kemandirian sosial bagi warga binaan dan
masyarakat luas.
Humas Kanwil Ditjenpas Sulteng

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *