UNISMUH Makassar Turut Jadi Pemantau Pemilihan Ketua OSIS Serentak Sulsel

Proses demokrasi di kalangan pelajar Sulawesi Selatan resmi memasuki era digital. Pemilihan Ketua OSIS di seluruh SMA dan SMK se-Provinsi Sulawesi Selatan kini dilakukan secara serentak menggunakan sistem e-voting. Inovasi ini menjadi tonggak penting dalam modernisasi sistem demokrasi di lingkungan sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Iqbal Nadjamuddin, menjelaskan bahwa sistem e-voting ini mencakup digitalisasi penuh, mulai dari pendaftaran pemilih, proses pemungutan suara, penghitungan suara secara otomatis, hingga pengiriman hasil pemilihan ke pusat data. Menurutnya, metode ini jauh lebih efisien, cepat, dan transparan dibandingkan sistem manual yang selama ini digunakan.

“Pelaksanaan e-voting ini merupakan bagian dari upaya modernisasi sistem demokrasi di kalangan pelajar. Kita ingin membentuk generasi muda yang melek teknologi dan demokratis,” ujar Iqbal.

UNISMUH Makassar Turut Awasi Jalannya Pemilu Pelajar

Menariknya, pemilihan serentak ini juga melibatkan pemantau independen dari berbagai pihak, salah satunya dari Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar. Kehadiran akademisi dinilai penting untuk menjamin bahwa seluruh tahapan pemilu berjalan secara jujur, adil, dan bebas dari intervensi.

Dr. Anshar, S.I.Kom., M.I.Kom., Plt Kabid GTK Dinas Pendidikan Sulsel sekaligus Pembina Forum Musyawarah Kerja Pengurus OSIS dan Forum MPK Sulawesi Selatan, menyambut baik partisipasi kalangan kampus.

“Keterlibatan UNISMUH Makassar sebagai pemantau independen menunjukkan bahwa pelaksanaan pemilu pelajar ini dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas tinggi,” jelas Dr. Anshar.

Para pemantau dari UNISMUH akan mengikuti seluruh rangkaian proses, mulai dari pembukaan sistem, pelaksanaan pemungutan suara oleh siswa, hingga rekapitulasi akhir secara digital.

Didukung Penuh Forum OSIS dan MPK Sulsel

Pelaksanaan sistem e-voting ini juga mendapat dukungan penuh dari Forum OSIS dan Forum MPK Provinsi Sulawesi Selatan, serta tim teknis dari Dinas Pendidikan. Sistem e-voting yang digunakan telah dirancang agar dapat diakses oleh ribuan siswa secara serentak melalui perangkat masing-masing, baik laptop, tablet, maupun smartphone.

Dengan sistem ini, siswa cukup login menggunakan akun yang telah didaftarkan, memilih calon ketua OSIS, lalu hasilnya langsung terinput ke server pusat. Penghitungan dilakukan secara real-time, menghindari potensi kecurangan dan mempercepat proses rekapitulasi.

Pelaksanaan e-voting serentak ini diharapkan menjadi model demokrasi pelajar yang dapat diterapkan di daerah lain di Indonesia, sekaligus membentuk budaya demokratis yang sehat dan berintegritas sejak dini di kalangan generasi muda.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *