Selayar – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bantaeng melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) pelatihan menjahit dan hidroponik bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Minggu (14/09). Kegiatan ini dipimpin oleh Sub Koordinator Pemberdayaan BPVP Bantaeng, Azwar Amin selaku Ketua Tim.
Monitoring dan evaluasi ini digelar dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan pelatihan keterampilan yang telah berlangsung selama 12 hari. Pelaksanaan kegiatan bertempat di Ruang Kunjungan Rutan Selayar, dengan dihadiri oleh Kepala Rutan Selayar Kanwil Ditjenpas Sulsel, Basuki Raharjo, pejabat struktural, tim BPVP Bantaeng, serta seluruh peserta pelatihan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Rutan Selayar bersama tim BPVP Bantaeng meninjau secara langsung progres pelatihan budidaya hidroponik yang tengah berlangsung. Selain itu, mereka juga melakukan evaluasi terhadap jalannya pelatihan menjahit yang telah diikuti dengan antusias oleh warga binaan.
Kepala Rutan Selayar, Basuki Raharjo menyampaikan apresiasinya atas dukungan BPVP Bantaeng dalam memberikan pembekalan keterampilan bagi warga binaan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat benar-benar memberikan manfaat nyata, sehingga setelah kembali ke masyarakat nanti, warga binaan kami memiliki bekal keterampilan untuk hidup mandiri dan produktif,” ungkapnya.
Sementara itu, Azwar Amin selaku Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi BPVP Bantaeng menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendampingi jalannya pelatihan hingga selesai. Pelatihan ini direncanakan akan berlangsung selama 20 hari. Harapannya, para peserta dapat memaksimalkan kesempatan ini dengan serius, sehingga ilmu dan keterampilan yang diperoleh bisa menjadi modal penting ketika bebas nanti.
Kegiatan pembinaan kemandirian ini sejalan dengan Asta Cita Presiden, dan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam rangka meningkatkan SDM yang berkualitas dan pendayagunaan warga binaan.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Rutan Selayar berkomitmen terus memberikan pembinaan yang bermanfaat, guna mewujudkan warga binaan yang lebih siap berintegrasi kembali ke masyarakat.
